Senin, 09 November 2020

Pemuda Melanjutkan Perjuangan Para Pahlawan

 

Merdeka....Merdeka...Merdeka ataoe mati!!!.

Itulah kalimat yang selalu digembor-gemborkan dan menjadi pedoman para pahlawan kita saat itu. Jika kita kembali mengenang masa kelam Indonesia mari kita lihat Indonesia dahulu kala pernah dijajah oleh negara mana saja. Indonesia pernah dijajah 6 negara, negara yang pertama adalah Portugis dimana portugis menjajah Indonesia 86 tahun. Tahun 1509-1595 Portugis datang ke Maluku dan melakukan praktik monopoli tidak sehat terhadap rempah-rempah. Spanyol pun pernah memasuki wilayah Nusantara dan menguasai rempah-rempah di Nusantara pada saat ini. Belanda, negara ini menjajah Indonesia paling lama karena mencapai 346 tahun dan mampu menguasai pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Kita pasti sudah tak asing lagi dengan dengan istilah VOC, cultuur stelsel, afdeeling, inlander, dan istilah Pribumi-Nusantara. Penjajah selanjutnya adalah Perancis, Inggris, dan terakhir Jepang dimana kita semua mengenal istilah “Romusha”.

 

Masa-masa kelam itu akan terus terjadi sampai saat ini jika tidak ada pergerakan, perlawanan, serta gagasan pemikiran dari tokoh-tokoh pahlawan yang  telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat itu para pahlawan yang berasal dari berbagai daerah, berbagai suku, agama, tua-muda, laki-laki-perempuan serta merta berjuang untuk Indonesia. Martha Christina dan RA Kartini adalah pahlawan perempuan yang berjuang sesuai bidang masing-masing. Martha Christina terjun ke medan pertempuran dalam perang Pattimura 1817 sedangkan RA Kartini berjuang untuk mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak perempuan agar dapat meraih cita-citanya. Ada pahlawan yang fokus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sampai tak pernah menikah seperti Tan Malaka, ada Soedirman yang berjuang dan bergerilya walaupun sedang menderita penyakit paru-paru parah, ada Hasyim Asyari yang dikenal sebagai intelektual berjuang dengan gagasan-gagasannya, ada Soekarno yang berjuang dengan mengandalkan kepemimpinannya. Semua berjuang untuk 1 tujuan yaitu kemerdekaan.

10 November 2020, hari ini, menit ini, detik ini kita tidak sedang mengisi amunisi, berada di tenda pengungsian atau bahkan sedang dibunuh penjajah. Saat ini kita sedang melakukan aktivitas kita secara normal tanpa perlu melengkapi diri dengan senjata api. Ya, hari ini adalah peringatan Hari Pahlawan. Hari ini mari kita merefleksikan diri kita masing-masing

"Apakah saya sudah berguna bagi bangsa dan negara?"

“Apa yang sebenarnya saya lakukan?”

“Apakah saya sudah meneruskan perjuangan para pahlawan?”

“Apakah saya sudah memiliki sikap seperti para pahlawan?

Ya setelah mereflesikan itu semua mari kita segera bergegas melanjutkan perjuangkan kita jika dirasa sudah baik, jika kurang baik mari kita memperbaiki diri kita.

Para pahlawan menginginkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke bersatu demi kemajuan Indonesia di masa depan. Jadi apa yang perlu kita lakukan?

Banyak hal yang bisa kita lakukan salah satunya adalah menjunjung nilai-nilai bangsa dan memperkokoh persatuan dan kesatuan antar warga negara. Sikap toleransi adalah pedang serta tombak utama yang bisa kita pegang dan asah saat ini. Maraknya intoleransi didasari dengan kesalahan persepsi dan pengiringan opini oleh media yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu kita para generasi muda maupun generasi tua harus bisa open minded dan lebih critical thinking  jika menghadapi sesuatu. Jika kita mendapatkan sebuah berita alangkah baiknya kita bersikap skeptis dan berusaha mencari serta mengecek kebenarannya bisa dengan membaca media lain ataupun mencari tahu keabsahan foto yang terlampir.

Seperti yang saya katakan toleransi adalah pedang serta tombak utama yang bisa kita pegang saat ini. Mengapa demikian? Karena jika semua warga negara Indonesia bisa bersatu dan tidak meributkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kita ributkan, kita bisa fokus pada hal lain seperti pada pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi, penemuan sains, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Sudah sewajarnya kita saat ini berfokus pada SDGs yang digadang-gadang akan tercapai di tahun 2030.

Jika semua orang terpenuhi rasa aman, nyaman dan bisa saling menghargai antarsesama dan tidak mempermasalah perihal agama oranglain kita mampu fokus pada Sustainable Development Goals yaitu kita mampu :

  1. Mengakhiri kemisikian dalam segala bentuk di manapun.
  2.  Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
  3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
  4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
  5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
  6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.
  7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua. 
  8.  Mendukung pertumbuhn ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.  
  9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi. 
  10. Mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara.
  11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. 
  12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. 
  13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. 
  14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan. 
  15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggunaan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambar hilangnya keanekaragaman hayati. 
  16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif disemua level. 
  17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembagunan yang berkelanjutan.

(Sumber : https://www.sdg2030indonesia.org)

Jadi di Hari Pahlawan ini mari kita perkuat persatuan kita, bekerja keras, disiplin serta berjuang di bidang-bidang masing-masing untuk membangun Indonesia berjaya.

 

tulisan ini diikutkan dalam seleksi calon Duta Damai Yogyakarta.

https://dutadamaiyogyakarta.id 

Sabtu, 05 September 2020

"Skills to be Ready to Face Uncertainty" Growth Mindset Competencies with Irma Erinda

 "Kita tidak bisa mengontrol orang lain, tapi kita bisa mengontrol diri sendiri"-Irma Erinda, Founder Purpose Finder.


Adaptability adalah hal penting di era saat ini. Pasrah kalau tidak ada perencanaan bisa membuat stress. Resilience kitapun harus kuat. Kalau dipikir-pikir hidup memang kadang ada destruction tetapi kita harus bisa kuat, and remember "LIFE IS A MARATHON NOT SPRINT", kita punya waktu kita sendiri-sendiri untuk berjaya.

Dunia saat ini change quickly, there are volatility, uncertainty, complexing, ambiguity sehingga kita dituntut untuk megubah fixed mindset kita menjadi growth mindset. apa itu fixed mindset? This belief believes that people were born with a set of abilities and character which cannot be changed. Padahal itu salah, kalau kita bisa keluar dari comfort zone kita, mengalahkan fear zone kita, tumbuh di learning zone maka kita akan mempunyai growth zone.

contoh fixed mindset (lebih fokus ke garis takdir) :

"I grew up like this and will stay this way, the others are the ones who need to understand me".

"I am the expert, no one will understand my work, so I don't have to explain to them".

"My collegues will never changes, so me".

tetapi ada sisi positif juga untuk fixed mindset, seperti "I will be more confident if I know that I have the talent". 

Sedangkan growth mindset lebih fokus pada proses dari pada hasil, iri itu adalah emosi yang normal dan kesuksesan oranglain dijadikan menjadi motivasi, dan menganggap bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Sekarang mari kita berbicara tentang brain

Brain is like a muscle. Untuk mengubah habit kita memerlukan 22 days.

kadang ada orang yang merasa kecil hati jika dikritik, tapi ingatlah anggap kritik sebagai hadiah = kalau perlu disimpan kalau ga perlu ya buang aja.

Sekarang mari kita membahas Passion

Apa itu passion? passion adalah gabungan dari love and strenghtn. Hasil ketekunan itu strenghtn, tetapi lama-lama bisa menjadi passion. selain itu kita juga harus enhance our skills dengan mentoring, bergaul dengan orang yang cerdas, belajar sesuatu yang membuat kita cepat kerja seperti belajar coding, analitik data.

Punya skill? tanyakan dalam hati "Is this really my best work?","What else can I improve?"

merasa punya effort? katakan dalam hati "I konw this will help me even though it is diffficult".

Setbacks > I'll use another strategy; my mistakes help me learn

Feedback > I acknowledge my weekness amd I know what to fix

Talented peer > Focus on action


Jadikan  I give up  menjadi I will use a different way

Jadikan It's good enough menjadi  Is this the best I can do?

 

SUMMARY

1. Practice growth mindset, learn continuosly

2. Proactively say hello to others, ask, and offer help

3. Don't be afraid to do so mething new. Don't blame and don't give up if things are not going as expected

4. Always surround yourself with new learning opportunities and understand that learning takes time

5. Sincerely smile, listen and ask question another people's news

6. Tidak ada orang bermuka dua, adanya orang yang memiliki dan berpedoman dengan 2 prinsip berbeda

7. Drive Ambitious to the right way


MASA DEPAN CERAH? RENCANAKAN! TANYA ORANGLAIN 'AKU AHLI DIBIDANG APA?'


Kamis, 06 Agustus 2020

Film Shutter Island


Shutter Island

Sebuah film yang diperankan Lenardo Dicaprio dan Mark Ruffalo. Petualangan marshal mencari Rachel Solando yang hilang di sebuah rumah sakit jiwa. Cinemagrafi, alur yang epic menghiasai film ini dari awal sampai akhir.

Pengetahuan tentang dunia pskiater, obat-obatan, hingga peperangan hadir disini. Tidak luput ada percakapan menggunakan bahasa jerman.

Saya rate 9/10 dan kalian wajib nonton. Jangan kaget ada kejutan di akhir cerita.